Wednesday, January 23, 2008

Rp 100 Miliar, Biaya Iklan Calon Presiden

Kamis, 24 Januari 2008 | 00:03 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Biaya iklan media untuk kampanye politik Pemilihan Umum 2009 dipastikan meningkat dibanding lima tahun sebelumnya. Menurut Hotline Advertising, setidaknya ongkos iklan bakal naik hingga 70 persen.

“Dulu (Pemilu 2004) biaya iklan kampanye Rp 60-100 miliar per calon, sekarang ya minimal setiap calon harus menyiapkan Rp 100 miliar,” kata Associate Media Director Hotline Advertising Zainul Muhtadin kepada Tempo Selasa lalu di Jakarta.

Menurut dia, televisi masih akan menjadi pilihan utama penempatan iklan kampanye. Sekitar 90 persen target audiens bisa di-cover oleh televisi.

Zainul mengakui ada dua calon presiden pada Pemilu 2009 sudah mendekati biro iklan. Agensi-agensi iklan lainnya juga diundang untuk membicarakan kemungkinan pemesanan iklan kampanye. Tapi Hotline belum meneken kesepakatan apapun dengan partai atau calon presiden.

Hotline masih menunggu kepastian bekas klien pada Pemilu 2004, yakni Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Ini hanya soal etika.” Hotline juga menggarap iklan politik Fauzi Bowo-Syamsul Arifin dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun lalu.

Sebelumnya, Nielsen Media Research memperkirakan kampanye politik untuk Pemilu 2009 bakal mendongkrak belanja iklan 2008. Nielsen pun memprediksi aktivitas kampanye lewat media massa dimulai tahun ini. Business Development Nielsen Maika Randini mengatakan,kampanye organisasi politik menjelang Pemilu 2004 ikut mendorong kenaikan belanja iklan 2003. (Koran Tempo, 23 Januari)

Peningkatan biaya iklan kampanye juga diungkap oleh Euro RSCG AdWork dan Matari Advertising. Tapi keduanya menolak menyebut prosentase kenaikan, apalagi jumlah rupiahnya.

Adwork yang menjadi agensi penggarap kampanye pencalonan Megawati Soekarnoputri pada Pemilu 2004 lalu menilai kenaikan biaya penempatan iklan di media massa menjadi alasan utama naiknya harga pemesanan iklan. “Apalagi cost untuk sumber daya manusia harus terus meningkat,” ujar Account Director Adwork Doni Herdianto kemarin.

Media Director Matari Veronica Lianawati berpendapat bahwa harga iklan sangat dipengaruhi oleh pencapaian yang ditargetkan pengiklan. “Masing-masing kasus tentu berbeda.”

Namun, tak semua agensi membuka pintu untuk iklan politik. PT Lowe Indonesia, misalnya. Kebijakan ini datang dari induk Lowe di Inggris. “Mungkin berhati-hati untuk menghindari muatan politis,” ucap Presiden Direktur Lowe Indonesia FX Ridwan Handoyo.

Agoeng Wijaya

tempointeraktif.com


No comments: