Friday, April 27, 2007

Din Syamsuddin: “Islam Menghargai Pluralitas”

Jumat, 27 April 2007
Menurut Din, dalam Al-Quran, perbedaan warna kulit dan bahasa adalah manifestasi hubungan toleransi. Namun bukanlah sintesisme maupun sinkretisme

Hidayatullah.com—Ketua PP Muhamamdiyah Dr. Din Syamsuddin pada pembukaan sidang Tanwir Muhammadiyah 2007 di Yogyakarta, mengatakan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk perlu menghargai pluralitas.

"Islam sangat mengakui dan menghargai pluralitas dan pluralisme, baik atas dasar keyakinan agama maupun kebangsaan dan kesukuan," katanya dalam pembukaan sidang yang juga dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menkes Siti Fadilah Supari, Mendiknas Bambang Sudibyo dan Menhub Hatta Rajasa.

Menurut Al-Quran, kata Din, perbedaan warna kulit dan bahasa adalah manifestasi hukum alam kehidupan yang perlu dijalin dalam hubungan toleransi. "Namun toleransi bukanlah menyamakan perbedaan baik dalam bentuk sintesisme maupun sinkretisme," kata dia.

Toleransi adalah menghargai perbedaan disertai dengan sikap siap hidup berdampingan dengan membangun mosaik yang indah dalam konfigurasi kemajemukan dan keragaman. "Semangat toleransi seperti itu yang diperlukan bangsa
Indonesia saat ini," katanya.

Menurut Din, harus diakui kemajemukan dan keragaman bangsa ini baik dalam agama, suku, budaya, bahasa maupun orientasi politik masih sering tampil sebagai faktor kelemahan ketimbangan faktor kekuatan. Egoisme dan fanatisme kelompok adalah pemicu utama pertentangan dan konflik dalam masyarakat. Saatnya energi konflik di tubuh bangsa ini ditransformasikan menjadi energi solidaritas.

"Karena itu bangsa ini mendambakan kehadiran negarawan yang bertindak sebagai pencipta solidaritas, yang dengan kearifan dan kebijaksanaan mereka menghimpun kebersamaan dan kekuatan bangsa," katanya.

Ia mengingatkan, saatnya kearifan dan kebijaksanaan membimbing bangsa ini, dan saatnya kaum arif bijaksana bersekutu untuk menjadi pelita bangsa. "Dengan pelita itulah mata hati bangsa akan tersinari dan menyinari perjalanan bangsa
Indonesia. Begitu juga dengan sang surya Muhammadiyah ingin tetap bersinar dan menyinari kemajuan bangsa di masa depan," kata Din.

Sementara itu, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X mengharapkan Muhammadiyah sebagai gerakan pemurnian dan pembaharuan Islam dapat memberikan pencerahan bangsa. "Dengan demikian bangsa ini dapat menjadi bangsa yang maju dan sejahtera," kata Sultan dalam acara yang diikuti sekitar 260 orang dari organisasi otonom Muhammadiyah, pengurus pimpinan pusat, pimpnan wilayah, dan pimpinan cabang dari seluruh Indonesia.
[bi/cha/www.hidayatullah.com]

No comments: